IT GOVERNANCE AWARENESS

IT GOVERNANCE AWARENESS

 

DESKRIPSI/LATAR BELAKANG

 

Setiap perusahaan harus memastikan bahwa prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau dikenal dengan tata kelola perusahaan dapat berjalan aspek bisnis dan pengelolaan perusahaan pada semua jajaran perusahaan. Aspek kunci dalam tata kelola perusahaan meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran (fairness) untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan.

Secara prinsip tata kelola perusahaan yang merupakan kaidah, norma ataupun pedoman harus digunakan oleh pimpinan perusahaan dan para karyawan agar segala tindakan maupun keputusan strategis yang dilakukan adalah dalam rangka mendukung kepentingan perusahaan. Seluruh manajemen dan karyawan perusahaan dan karyawan agar segala tindakan maupun keputusan strategis yang dilakukan adalah dalam rangka mendukung kepentingan perusahaan. Seluruh manajemen dan perusahaan diwajibkan untuk melaksanakan pedoman dan ketentuan yang telah disusun pelaksanaan GCG sejalan dengan peran serta tanggung jawab yang ditetapkan.

Good Corporate Governance (GCG) secara harfiah dapat diartikan sebagai tata kelola perusahaan. GCG merupakan suatu struktur yang mengatur pola hubungan harmonis tentang peran dewan komisaris, Direksi, Pemegang Saham dan Para Stakeholder lainnya, dengan bentuk sistem pengecekan dan perimbangan kewenangan atas pengendalian perusahaan yang dapat membatasi munculnya dua peluang: pengelolaan yang salah dan penyalahgunaan aset perusahaan serta suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian, berikut pengukuran kinerjanya.

Untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance(GCG) dalam pengelolaan Teknologi Informasi (TI), maka perlu disusun tata kelola TI (IT Governance) yang menjadi bagian integral dari Enterprise Governance agar dapat menjamin pemanfaatan dari implementasi TI. IT Governance merupakan salah satu pilar utama dari GCG. maka dalam pelaksanaan IT Governance atau tata kelola TI yang baik sangat diperlukan standar tata kelola TI dengan mengacu kepada standar tata kelola TI internasional yang telah diterima secara luas dan teruji implementasinya.

IT Governance (Tata Kelola) adalah satu set arahan, aturan, kewenangan dan tanggung jawab para stakeholder dari suatu organisasi, sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai tanpa mengorbankan transparansi dan akuntabilitas. IT Governance merupakan salah satu pilar utama dari GCG, maka dalam pelaksanaan IT Governance atau tata kelola TI yang baik sangat diperlukan standar tata kelola TI dengan mengacu kepada standar tata kelola TI internasional yang telah diterima secara luas dan teruji implementasinya. Standar tersebut akan memberikan framework bagi tata kelola yang efektif, efisien, dan optimal serta diterapkan dalam perusahaan di lingkungan BUMN. Demikian juga dapat mencerminkan dengan baik suatu proses pengambilan keputusan dan leadership dalam penyelenggaraan tata kelola TI.

Agar perusahaan memiliki mekanisme yang sistematik untuk memenuhi tuntutan regulasi dan kebutuhan bisnis terkait TI serta kesesuaian dengan standard an best practice dalam:

  1. Penyelarasan rencana strategis TI dengan tujuan bisnis Perusahaan (Strategic Alignment).
  2. Optimalisasi nilai bisnis Perusahaan bagi Perusahaan (Value Delivery).
  3. Optimalisasi investasi TI yang mencakup aplikasi, informasi, infrastruktur dan sumber daya manusia (Resouce Management).
  4. Pengelolaan resiko TI (Risk Management).
  5. Pengelolaan kinerja proses TI (Performance Measurement)

Dengan menyusun IT Governance, maka segala aktifitas perusahaan yang berbasis pada Teknologi Informasi akan lebih terkontrol, mencapai efisiensi, dan efektif. Teknologi informasi pada dasarnya berbentuk suatu system yang saling terintegrasi, jika ada kerusakan di salah satu titik, akan berdampak domino kepada titik yang lain. Maka dari itu untuk mencapai Good Corporate Governance (GCG) diperlukan adanya penyusunan IT Governance yang baik.

Dimensi atau cakupan IT governance meliputi:

  • Pembuatan keputusan, otoritas, dan tanggung awan dalam struktur organisasi
  • Kepemimpinan
  • Proses, sebagai siklus manajemen
  • Manajemen sumber daya
  • IT dipakai untuk melaksanakan strategi atau tujuan organisasi, atau IT untuk merespon tekanan bisnis
  • Mekanisme hubungan atau komunikasi

Penerapan secara efektif Tata Kelola TI (IT Governance) di perusahaan dapat meningkatkan kinerja baik finansial dan operasional perusahaan 20% dibandingkan competitor. MIT-Massachuset Institute of Technology, Universitas dari Amerika Serikat yang terkenal akan inovasi teknologi dan nomor 1 di dunia, pernah membuat studi atau penelitian mengenai Tata Kelola TI di sebagian besar perusahaan di dunia. Hasil studi menunjukkan “firms with effective IT governance have 20% higher performance and profits better than their competitors”.

Pengelolaan TI (IT Governance) merupakan suatu bentuk perencanaan dalam menerapkan dan menggunakan TI yang digunakan oleh suatu organisasi agar sesuai dengan visi, misi dan tujuan dari organisasi. TI yang diatur tersebut merupakan suatu proses untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi agar dapat mencapai tujuannya dengan menambahkan nilai yang dapat menyeimbangkan resiko terhadap penggunaan TI serta prosesnya.

IT Governance merupakan konsep yang berkembang dari sektor swasta, namun dengan berkembangnya penggunaan Teknologi Informasi (TI) oleh sektor publik – organisasi-organisasi pemerintahan – maka IT Governance juga harus diterapkan di sektor yang banyak menuntut perbaikan pelayanan bagi masyarakat ini. Peranan IT Governance tidaklah diragukan lagi dalam pencapaian tujuan suatu organisasi yang mengadopsi TI. Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya pada organisasi publik, maka IT Governance yang pada intinya adalah bagaimana me-manage penggunaan TI agar menghasilkan output yang maksimal dalam organisasi, membantu proses pengambilan keputusan dan membantu proses pemecahan masalah – juga harus dilakukan. Prinsip-prinsip IT Governance harus dilakukan secara terintegrasi, sebagaimana fungsi-fungsi manajemen dilaksanakan secara sistemik dilaksanakan pada sebuah organisasi publik.

IT Governance merefleksikan adanya penerapan prinsip-prinsip organisasi dengan memfokuskan pada kegiatan manajemen dan penggunaan TI untuk pencapaian organisasi. Dengan demikian, IT governance pada intinya mencakup pembuatan keputusan, akuntabilitas pelaksanaan kegiatan penggunaan TI, siapa yang mengambil keputusan, dan memanaje proses pembuatan dan pengimplementasian keputusan yang berkaitan dengan TI.

Suatu IT Governance yang efektif berarti penggunaan TI pada organisasi tersebut mampu meningkatkan dan mensinergiskan antara penggunaan TI dengan visi, misi, tujuan dan nilai organisasi yang bersangkutan

Tujuan IT Governance

Tata kelola TI merupakan tanggungjawab pihak manajemen didalam suatu organisasi, sehingga bagaimana TI bisa menjadi lebih efisien dan efektif dalam mendukung proses bisnis yang dijalankan tersebut. Sehingga tujuan tata kelola TI adalah mengontrol penggunaannya dalam memastikan bahwa kinerja TI memenuhi dan sesuai dengan tujuan, sebagai berikut:

  • Menyelaraskan teknologi informasi dengan strategi perusahaan serta realisasi dari keuntungan-keuntungan yang telah dijanjikan dari penerapan TI.
  • Penggunaan teknologi informasi memungkinkan perusahaan mengambil peluang-peluang yang ada, serta memaksimalkan pemanfaatan TI dalam memaksimalkan keuntungan dari penerapan TI tersebut.
  • Bertanggungjawab terhadap penggunaan sumber daya TI.
  • Manajemen resiko-resiko yang ada terkait teknologi informasi secara tepat.

Untuk mengerti, cara mendesain, melakukan proses komunikasi, dan menindaklanjuti IT Governance yang efektif adalah dengan:

  1. Menetapkan dengan baik dan tepat strategi organisasi
  2. Untuk menetapkan dengan baik dan tepat strategi organisasi, maka organisasi harus memperhatikan perilaku organisasi dan pengadopsian IT dalam organisasi tersebut.
  3. Kemudian untuk menetapkan strategi organisasi dengan baik, juga diperlukan perhatian dan pengaturan yang baik terhadap 6 (enam) asset yang ada diorganisasi tersebut, yakni: relationship asset, physical asset, Intelectual propertyasset, human relation asset, financial asset dan TI. Sedang bagaimanakah cara mengatur semua asset tersebut dalam IT Governance adalah dengan memperhatikan mekanisme dari IT governance-nya, yakni keputusan-keputusan tentang IT nya.
  4. Terakhir, untuk menciptakan strategi organisasi yang baik dalam kaitannya dengan penggunaan IT dalam organisasi, maka harus memperhatikan pula sasaran-sasaran pencapaian kerja tiap-tiap unit organisasi; yang sangat dipengaruhi oleh akuntabilitas pelaksanaan IT nya

Fokus area daripada IT Governance antara lain adalah:

  1. Strategic alignment: berfokus pada memastikan hubungan bisnis dan rencana TI; mendefinisikan, memelihara dan memvalidasi proposisi nilai TI, dan menyelaraskan operasi TI dengan operasi perusahaan.
  2. Value delivery: adalah tentang menjalankan proposisi nilai seluruh siklus pengiriman, memastikan bahwa TI memberikan manfaat yang dijanjikan terhadap strategi, berkonsentrasi pada mengoptimalkan biaya dan membuktikan nilai intrinsik TI.
  3. Risk management: membutuhkan kesadaran risiko dari pejabat perusahaan senior, pemahaman yang jelas tentang risk appetite perusahaan itu, pemahaman tentang persyaratan kepatuhan, transparansi tentang risiko yang signifikan untuk perusahaan dan menanamkan tanggung jawab manajemen risiko kedalam organisasi.
  4. Resource management: adalah tentang investasi yang optimal, dan pengelolaan yang tepat atas sumber daya TI yang kritis, yaitu antara lainaplikasi, informasi, infrastruktur dan orang-orang. Isu-isu kunci berkaitandengan optimasi pengetahuan dan infrastruktur.
  5. Performance measurement: menjalankan dan memonitor implementasi atasstrategi, penyelesaian proyek, penggunaan sumber daya, kinerja proses dan pelayanan pengiriman, yaitu menggunakan, misalnya, balanced scorecard yang menerjemahkan strategi ke dalam tindakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

 

TUJUAN PELATIHAN

Tujuan serta manfaat yang diperoleh peserta workshop

  1. Memahami konsep dan praktek IT Governance/Tata Kelola TI secara umum
  2. Membekali dan meningkatkan pengetahuan peserta mengenai Tata Kelola TIK-Teknologi Informasi Komunikasi (IT Governance)
  3. Membantu dan mempersiapkan peserta menjadi champion/change agent Tata Kelola TIK (IT Governance) di tempat kerja.

 

Training ditujukan untuk

Direktur IT, Kepala Divisi TI, Kepala Divisi Audit TI, Internal Auditor, External Auditor, IT Auditor/ Assessor, IT Quality Assurance, IT Professional, Manajer TI dan staf IT dan manajer atau staf bagian lain yang akan dilibatkan dalam kegiatan IT dari aspek bisnis dan operasional di institusi keuangan.

 

 

 

 

 

SILABUS/MATERI (3 HARI)

Pelatihan ini menggunakan metode interaktif/diskusi, sharing pengalaman, dimana peserta dikenalkan kepada konsep, prinsip dan filosofi serta metodologi IT Governance, diberikan contoh kasus untuk penerapan IT Governance di institutsi, berlatih dan mendiskusikan kasus implementasi IT Governance di institusi tersebut.

 

Materi atau garis besar program selama workshop (sesuai durasi 3 hari)

                   Hari

Sesi

Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
Sesi 1 dan 2

(08.30 – 10.00)

 

 

 

(10.30 – 12.00)

Opening & Overview IT Governance

 

 

Tata Kelola TIK

State of the Art IT Governance terkini

State of the Art

Sistem Manajemen Keamanan Informasi terkini

 

Best Practice ISO 27001

 

Layanan TIK

 

 

 

 

Best Practice ITIL dan ISO 20000

Sesi 3

(13.00 – 15.00)

Aspek legal dan undang-undang terkait implementasi TIK Pengelolaan Proyek TIK Pembuatan IT Master Plan
Sesi 4

(15.30 – 16.30)

Kerangka Organisasi dan SDM TIK Pengelolaan Pusat Data Pembuatan IT Master Plan (Case Study)

 

 

 

PROFIL INSTRUKTUR/TRAINER

Buce Darmawan, S.Kom, MTI, CISA, CGEIT, COBIT5, ITIL3, PRINCE2, TOGAF, CCNA.

  • Buce Darmawan (Buce), mendapatkan gelar Sarjana Komputer (with honors) dari Universitas Bina Nusantara (Binus University) dengan fokus riset di Networking Technology. Berkontribusi di bidang wireless, IPv6, & cisco networking technology and software application development saat menjadi intern job training selama 3 tahun di Applied Technology Labs di Binus University
  • Buce juga meraih gelar Magister Teknologi Informasi (with honors) dari Universitas Indonesia dengan fokus riset di IT Strategic Planning, IT Architecture and IT Governance in Financial Institution dan berhasil membuktikan dengan penerapan IT Governance, IT Strategic Planning and IT Architecture yang efektif dan efisien berdampak kepada peningkatan operasional pada insitusi keuangan.
  • Buce memiliki pengalaman professional lebih dari 15 tahun. Ia berpengalaman dalam melaksanakan dan memberikan konsultansi dan training IT Audit & Assurance, IT Governance-Risk-Compliance, IT Strategic Planning & IT Architecture, IT Project Management, IT Risk Management, IT Service Management (ITIL-IT Infrastructure Library) dan IT Disaster Recovery Planning tidak hanya di institusi keuangan (Bank BRI dan BNI lebih dari 11 tahun) namun juga di institusi asuransi, investment bank, telekomunikasi, retail dan FMCG (Factory Manufacturing and Consumer Goods), minyak dan gas.
  • Saat ini ia banyak memberikan layanan konsultansi dan training di berbagai perusahaan dan lembaga pemerintah di bidang IT Audit and Assurance, IT Strategic Planning, IT Architecture, IT Risk Management, IT Project Management, IT Disaster Recovery Planning, IT Performance Management, IT Governance-Risk-Compliance, IT Audit & Assurance dan IT Service Management (ITIL).
  • Buce juga memberikan kontribusi sebagai volunteer sebagai Promotion, Marketing dan Communication di ISACA Indonesia chapter.
  • Training dan workshop klien sbb:

Bank Indonesia, BPJS TK, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank CIMB Niaga, Bank DKI, Bank BJB, Bank Jatim, Bank Jateng, Bank BRI Agro, Bank Sinarmas, Bank MNC Int, Bank Artos Indonesia, BPR Mitratama Arthabuana, BPR Bank Jombang, BPR Bina Maju Usaha, BPR Lestari ,Total Bangun Persada, Total Indonesie, Chandra Sakti Utama Leasing, Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur, Asuransi Ramayana, Lembaga Sandi Negara, Badan Informasi Geospasial(BIG), BPPT-Badan Pengkajian Penerapan Teknologi, LKPP-Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah, KPEI, Infinity, MRI-Market Research Indonesia, Bank Mizuho, Bank BPD Riau, Bank BPD dan BPR Sulut, Bank BPR hasamitra makassar, BPR Pasar Kota Bogor, Perbarindo, Asbanda, Bhinneka, TelkomSigma Solusi, Agiva, Fujitsu dsb.

 

[cforms name=”Formulir Pendaftaran-Permintaan Informasi Lanjutan”]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *